
Nestlé Gold Honey Flakes adalah sereal sarapan keping jagung panggang dengan biji jagung utuh.
Artikel ini berisi informasi tentang komposisi, kandungan nilai gizi, petunjuk penyajian, izin BPOM, kehalalan, dan produsen sereal sarapan jagung Nestlé Gold Honey Flakes.
Komposisi Nestlé Gold Honey Flakes
Nestlé Gold Honey Flakes terbuat dari bahan-bahan berikut ini:
- Serealia 65% (semolina jagung 40%, biji jagung utuh 25%)
- Gula
- Madu 2,5%
- 2 mineral
- Ekstrak malt (barli)
- Sirup glukosa
- Garam
- Minyak nabati
- Pengemulsi nabati
- Premiks vitamin dan mineral
- Antioksidan tokoferol campuran pekat
Mengandung alergen berupa barli. Dapat mengandung tree nuts, susu, dan kedelai.
Kandungan Nilai Gizi Nestlé Gold Honey Flakes
Takaran Saji: 30 g (1 cup)
Jumlah Per Sajian:
Energi Total (Kalori) | 120 kkal |
Energi dari Lemak | 5 kkal |
Lemak Total | 0,5 g (1% AKG) |
Lemak Jenuh | 0 g (0% AKG) |
Protein | 2 g (3% AKG) |
Karbohidrat Total | 26 g (8% AKG) |
Serat Pangan | 1 g (5% AKG) |
Gula | 9 g |
Garam (Natrium) | 120 mg (8% AKG) |
Vitamin B2 (Riboflavin) | 25% AKG |
Vitamin B3 (Niasin) | 30% AKG |
Vitamin B5 (Asam Pantotenat) | 30% AKG |
Vitamin B6 (Piridoksin) | 35% AKG |
Vitamin B9 (Asam Folat) | 10% AKG |
Kalsium | 15% AKG |
Fosfor | 8% AKG |
Zat Besi | 15% AKG |
Petunjuk Penyajian
Untuk membuat sarapan sereal, campurkan 1 takaran saji Nestlé Gold Honey Flakes sebanyak 30 gram atau 1 cup dengan 125 mL susu.
Lengkapi sarapan dengan segelas air putih, protein tambahan, dan 1 porsi buah segar.
Izin BPOM dan Kehalalan
Nestlé Gold Honey Flakes memiliki izin BPOM dengan nomor registrasi RI MD 230528140047 dan mencantumkan logo halal MUI dengan nomor sertifikat 00190019790402.
Produsen
Nestlé Gold Honey Flakes dikemas oleh PT Fairpack Indonesia, Sidoarjo 61257, Indonesia, untuk PT Nestlé Indonesia, Ciampel, Karawang 41363, Indonesia.
Keterangan:
Informasi pada artikel ini berdasarkan informasi yang tertera pada kemasan produk Nestlé Gold Honey Flakes 70 gram yang dibeli pada April 2023. Informasi dapat berubah sewaktu-waktu dan penulis tidak dapat selalu menjamin kemutakhiran informasi.